SEJARAH
Keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Unsrat telah ada sejak tahun 1984 di masa kepemimpinan Rektor Prof. W.J. Wawoeroentoe, M.Sc. di bawah unit kerja Pusat Komputer, dimana operasional kegiatan TIK kala itu didukung oleh perangkat komputer mini DPS6-48 Honneywell. Operasional TIK ketika itu diakui tidak berlangsung mulus disebabkan oleh biaya operasional dan pemeliharaan perangkat keras yang relatif cukup tinggi. Dengan alasan tersebut maka pada sekitar tahun 1986, ketika Rektor Unsrat saat itu Prof.Drs. R.S. Tangkudung, unit kerja Pusat Komputer dibekukan sehingga layanan TIK Unsrat ketika itu harus terhenti.
Seiring dengan berkembangnya teknologi komputer khususnya jenis Personal Computer (PC), maka pada tahun 1995, di awal kepemimpinan Prof.Dr.Ir. J. Paruntu, MS sebagai Rektor maka unit Pusat Komputer kembali diaktifkan dengan nama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Komputer dengan perangkat keras utama menggunakan sejumlah PC yang terintegrasi dalam suatu jaringan Local Area Network (LAN) walaupun masih terbatas di tingkat rektorat.
Selanjutnya pada tahun 2004, ketika Unsrat dibawah pimpinan Rektor Prof.Dr.Ir. L. W. Sondakh, MEc terjadi perubahan kebijakan dimana semua unit yang berkaitan dengan IT demerger dalam satu unit yang disebut Pusat Teknologi Informasi (PTI). Ketika itu pengembangan infrastruktur jaringan LAN hingga menjangkau beberapa fakultas mulai dirintis, demikian juga infrastruktur Internet mulai diadakan walaupun dalam kapasitas sangat terbatas.
Pada masa kepemimpinan Rektor Prof.Dr. D.A. Rumokoy, SH.,MH, dengan adanya proyek INHERENT DIKTI operasional dan pengembangan PTI Unsrat mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan LAN dengan backbone fiber optik yang menjangkau semua fakultas dan didukung dengan adanya koneksi internet. Pada 2007, diadakan perangkat lunak Sistem Informasi Terpadu (SIT) Unsrat yang kemudian secara official mulai dimplementasikan pada tahun 2009. Kapasitas bandwith internet hingga tahun 2014 sebesar 90 Mbps.
Pada bulan September 2014, di awal kepemimpinan Rektor Prof.Dr.Ir. Ellen Joan Kumaat,M.Sc.,DEA, unit pengelola TIK Unsrat diganti menjadi Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK), disesuaikan dengan Permendikbud Nomor 49 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sam Ratulangi. Berdasarkan pasal 106 Permen dimaksud disebutkan bahwa tugas pokok UPT TIK sesuai pasal 106 Permen dimaksud adalah Melaksanakan Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Pemberian Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Kondisi eksisting TIK Unsrat ketika dikelola oleh UPT TIK Unsrat, memiliki fasilitas sebagai berikut:
- Jaringan Local Area Network (LAN) dengan backbone fiber optic + 1,7 km, namun beberapa feeder tertentu putus dan sulit untuk diperbaiki karena jalurnya kabelnya tidak diberi tanda.
- Jaringan internet dengan kapasistas bandwidth 90 Mbps.
- Ruang Data center + 18 m2 dalam kondisi darurat/yang tidak layak.
- Sistem Informasi Terpadu yang dikembangkan oleh pihak ketiga (Gamatechno) terdiri dari beberapa modul aplikasi, yakni: Sistem Informasi Akademik, Perpustakaan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Keuangan, Sarana dan Prasarana, serta Ketenagaan. Namun ketika itu baru Sistem Informasi Akademik yang digunakan, sedangkan lainnya belum digunakan.
- SDM yang terdiri dari Admin Jaringan 1 orang, Admin Sistem 1 orang, Admin Web 1 orang, dan tenaga teknis yang terdiri dari 3 orang teknis komputer dan jaringan dan 2 orang pengembang aplikasi SI dan didukung oleh 3 orang tenaga dosen.
KONDISI EKSISTING 2014-2019
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok unit kerja yang dikaitkan dengan upaya untuk mewujudkan visi dan misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka beberapa hal yang sudah dilaksanakan sejak 2014 yaitu ketika TIK Unsrat dikekola oleh UPT TIK, adalah sebagai berikut:
1. LAYANAN TIK
Disadari bahwa layanan teknologi informasi dan komunikasi terutama dalam hal akses informasi dikalangan masyarakat kampus sudah merupakan kebutuhan primer. Akses informasi dimaksud dapat dilakukan melalui internet maupun melalui sistem informasi yang ada. Oleh karena itu layanan TIK yang meliputi layanan akses internet dan layanan sistem informasi tersebut menjadi hal yang prioritas ditingkatkan hingga tahun 2019.
a. Akses Internet
Pada tahun 2015 dilakukan peningkatan kapasitas bandwidth internet menjadi 225 Mbps (meningkat 250%, dari tahun sebelumnya). Kemudian pada tahun 2017 ditingkatkan menjadi 2300 Mbps (meningkat 1022%). Total kapasitas ini terdiri dari layanan Domestik 2 Gbps dan Internasional 300 Mbps. Pada tahun 2018 dilakukan peningkatan kapasitas untuk layanan internasional menjadi 700 Mbps, sehingga total kapasitas bandwidth secara keseluruhan hingga tahun 2018 menjadi 2700 MBPS (2,7 GBPS) plus 70 Mbps untuk layanan IdREN (Indonesia Reasearch Education Network)
b. Implementasi Beberapa Modul SI Terpadu
Secara defacto, SI Terpadu Unsrat terdiri dari beberapa modul sistem informasi, namun baru sistem informasi akademik yang digunakan. Karena itu pada tahun 2016, dibentuklah tim implementasi modul aplikasi sistem informasi yang belum digunakan, yaitu sistem informasi Perpustakaan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Keuangan, Sarana dan Prasarana, serta Ketenagaan. Dalam tim yang dibentuk, untuk masing-masing modul sistem informasi terdiri dari Pendamping yang berasal dari dosen Informatika dan beberapa orang operasional yang diambil dari pimpinan dan staf pegawai yang sesuai bidang kerjanya dengan modul system informasi yang akan diimplementasikan. Target dari tim ini adalah melakukan pengisian data (data entri) sesuai kebutuhan sistem. Hasilnya yang dicapai melalui kegiatan ini hingga akhir tahun 2016 adalah, kecuali untuk modul SI Keuangan dan SI Sarana dan Prasarana + 90% kebutuhan data untuk setiap modul SI-nya sudah ter-record. Hal ini sangat membantu dalam implementasi SI terpadu terutama dalam mendukung proses penyusunan borang akreditasi institusi.
2. SDM
Kondisi SDM diawal operasional UPT TIK terutama SDM bidang teknis sangat minim sehingga perlu dikembangkan guna mendukung operasional maupun pengembangan sistem. Dengan kondisi jumlah tenaga teknis yang terbatas sementara formasi pengadaan untuk tenaga tetap tidak tersedia maka pada akhir tahun 2016 dilakukan rekruitmen staf teknis yang berasal dari fresh graduate program studi teknik informatika Unsrat untuk diangkat menjadi tenaga teknis honorer pada tahun 2017. Pada saat itu berhasil direkrut 2 orang tenaga teknis komputer dan jaringan, 1 orang bidang multimedia dan 7 orang pengembang sistem informasi. Namun seiring berjalannya waktu, 2 orang tenaga teknis komputer dan jaringan dan 1 orang bidang multimedia dan 1 orang pengembang SI akhirnya harus resign di akhir tahun 2017 dan awal 2018 karena sudah mendapat tawaran kerja di tempat lain yang tentunya dianggap lebih menjamin masa depannya. Sampai disusunnya dokumen ini bulan Oktober 2021, jumlah tenaga teknis UPT TIK adalah sebagai berikut:
- Admin Sistem 1 orang (Dirangkap Sub Koordinator Tata Usaha)
- Admin Jaringan 1 orang (Fungsional umum)
- Web Admin 1 orang (Fungsional umum)
- Staf administrasi 6 orang (4 PNS dan 2 Honorer)
- Staf teknis komputer dan jaringan 4 orang (semua honorer)
- Staf teknis pengembang SI 9 orang (semua honorer)
Selain peningkatan dari aspek jumlah, juga dilakukan peningkatan dari aspek profesi yang dilakukan melalui kegiatan training ataupun workshop.
3. PENGEMBANGAN SISTEM
Upaya pengembangan sistem telah diupayakan sejak tahun 2016 baik untuk sistem komputer dan jaringan maupun untuk sistem informasi.
a. Sistem Komputer dan Jaringan
Pada tahun 2016, Rektor berhasil meloby pemerintah daerah propinsi Sulawesi Utara untuk menyiapkan dana pengembangan peralatan komputer Unsrat sehingga pada tahun 2017 melalui APBD Propinsi SULUT dialokasikan dana sebesar 15 milyard untuk pengembangan sistem komputer di Unsrat. Bantuan Pemprop SULUT ini dikhususkan untuk pengadaan peralatan komputer untuk Data Center (DC) di Unsrat dan untuk Disaster Recovery Center (DRC) yang berada di Telkom Sigma Sentul, Bogor. Disamping itu, proyek IDB Unsrat juga mengalokasikan dana untuk pengadaan DC termasuk peralatannya. Implementasinya sadang dalam proses dimana ruang DC-nya berada di lantai 1 gedung Lab Fakultas Teknik yang sedang dibangun dengan menggunakan dana IDB. Dengan adanya DC dan DRC Unsrat seperti tersebut di atas maka koneksi antar DC dan DRC tersebut dilakukan secara mirroring agar diperoleh kinerja yang optimum. Untuk pengembangan jaringan, khususnya jaringan FO hingga tahun 2018 khususnya untuk jaringan bawah tanah selain melakukan revitalisasi jaringan yang sudah ada, juga ada perluasan jaringan FO sehingga saat ini sudah mencapai 3 km, dan 368 m untuk kabel udara sebagai backup. Kemudian hingga bulan September 2019, terdapat ketambahan jaringan kabel udara sehingga menjadi 399 m.
b. Sistem Informasi
Pemanfaatan sistem informasi manajemen yang didukung oleh adanya teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen pada semua jenjang. Hal ini berdampak pada bukan saja terhadap kebutuhan informasi yang cepat dan tepat, tetapi juga pada kebutuhan sistem informasi yang lebih memadai.
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut maka pada tahun 2017 dengan didukung oleh adanya staf teknis di bidang pengembangan sistem informasi maka telah dikembangkan berbagai aplikasi SI yang pada awalnya dibutuhkan untuk mendukung informasi untuk kelengkapan borang akreditasi, yang terdiri dari beberapa aplikasi sebagai berikut:
- DASHBOARD Unsrat
- Evaluasi Diri Program Studi (EDPS)
- Evaluasi Pembelajaran Oleh Mahasiswa (EPOM)
- Angket Kepuasan Mahasiswa terhadap Layanan (Angket MAHASISWA)
- Angket Kepuasan SDM terhadap Layanan (Angket SDM)
- Angket Kepuasan Mitra terkait Kerjasama (Angket MITRA)
- Kuisioner Tracer Studi (TRACER STUDI)
- Layanan daring registrasi mahasiswa baru (REGMABA)
- Layanan daring pendaftaran wisuda (WISUDA)
- Pengelolaan Barang Habis Pakai (INVENTARIS)
- Pengelolaan Data Prestasi Mahasiswa (PRESTASI)
Diakui bahwa hasil pengembangan aplikasi SI yang berjumlah 11 (sebelas) modul ini turut memberi kontribusi pada perolehan nilai akreditasi institusi Unsrat.
Beberapa aplikasi terutama yang berkaitan dengan kegiatan akademik telah dikembangkan dan dibangun. Hingga September 2019 tercatat ada kurang lebih dua puluh (20) modul aplikasi yang telah dikembangkan oleh Tim Pengembang TIK Unsrat.
4. SARANA DAN PRASARANA
Diakui bahwa sarana dan prasarana yang ada ketika mulai beroperasinya UPT TIK relatif kurang memadai. Pada tahun 2018 mulai dilakukan pembenahan dan juga pengadaan beberapa fasilitas pendukung. Dengan demikian pembenahan dan pengadaan dimaksud hingga September 2019, meliputi:
- Renovasi Gedung kantor UPT TIK dua lantai seluas + 1160 m2
- Ruang Data Center seluas +100 m2
- Fasilitas Data Center yang meliputi Raise floor dan PAC (Precision Air Conditioning)
- Genset Hargen-Perkins kapasitas 150 KVA
- UPS APC 125 KVA.
- Ruang CBT dengan kapasitas total 313 unit PC